BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan
hasil-hasil penelitian bidang pertanian di berbagai bidang dunia semakin pesat.
Hal ini didapat terlihat dari bertambahnya penemuan-penemuan baru yang muncu
di bidang pertanian. Media publikasi baik tercetak maupun
elektronis pun telah dimanfaatkan dalam upaya penyebaran informasi hasil
penelitian tersebut. Hal ini mengakibatkan pengguna dihadapkan pada kondisi
serba sulit dalam memilih informasi sesuai dengan kebutuhan.
Kondisi
yang sudah demikian tentunya akan bertambah kompleks karena disisi lain
perkembangan teknologi informasi (TI) dalam segala aspek meningkat begitu
pesat. Saat ini keberadaan TI telah mengubah perilaku pengguna dalam mencari
dan memilih informasi yang mereka butuhkan. Pengguna membutuhkan kecepatan dan
ketepatan akses dimana dan kapan saja melalui perangkat TI yang dimilikinya.
Adanya
fenomena tersebut, merupakan tantangan yang cukup besar bagi perpustakaan.
Sebagai institusi yang berperan dalam mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan
informasi tentunya perpustakaan harus aktif dan inovatif dalam memberikan dan
menciptakan program layanan yang dapat membantu masyarakat pengguna. Salah satu
trend teknologi yang saat ini masih terus digali dalam penelitian-penelitian
para pakar IT di dunia, yaitu cloud computing (komputasi awan).
1.2 Batasan Masalah
Cloud
computing atau
komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan layanan internet menggunakan
pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi.
Keberadaan komputasi awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja
sistem teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini karena
komputasi awan melalui konsep virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar
lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI), menyederhanakan
pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantaran layanan.
1.3 Tujuan Penulisan
Cloud computing bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep
penerapan cloud computing Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
konsep penerapan cloud computing di kalangan masyarakat, sehingga di masa yang
akan datang penyedia layanan informasi
dapat memberikan layanan yang terbaik, mutakhir dan berkesinambungan kepada
penggunanya. Dengan berbekal informasi yang ada, pengguna dapat melakukan
berbagai pengkajian, penelitian atau keperluan lain untuk melahirkan pemikiran
dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi khalayak luas.
1.4 Metode Penulisan
Dalam pembuatan cloud computing, penulis menggunakan beberapa
tahapan-tahapan diantaranya:
1.
Perencanaan
Pada tahap ini, penulis
menentukan konsep
dari cloud computing.
2.
Analisa
Pada tahap ini, penulis
mencari informasi tentang cloud computing melalui media
internet dan media informasi lainnya seperti buku.
1.5 Sistematika
Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis
menyajikan sistematika penulisan yang di bagi dalam 4 bab, yaitu :
bab I : pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : landasan teori
Menjelaskan tentang
cloud computing, karakteristik komputasi awan serta komponen cloud
computing.
BAB III : PEMBAHASAN MASALAH
Menjelaskan tentang pengaruh komputasi awan pada pengalaman
pribadi dan masyarakat.
BAB IV : PENUTUP
Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari seluruh penulisan yang
telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya beserta referensi.
BAB II
landasan
Teori
2.1.Pengertian Cloud
Compouting
Komputasi
awan atau biasa dikenal cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer dan pengembangan berbasis Internet. Cloud atau awan adalah metafora
dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan dalam
Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya.
2.2.Manfaat Cloud Computing
Skalabilitas,
yaitu dengan cloud computing pengguna bisa menambah kapasitas penyimpanan data
pengguna tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Pengguna
cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
Aksesibilitas,
yaitu pengguna bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun pengguna berada, asal
pengguna terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan pengguna mengakses
data disaat yang penting.
Keamanan,
yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud
computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara
aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan
untuk mengamankan data perusahaan.
Kreasi,
yaitu para pengguna bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka
tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user
bisa mengirimkannya lewat penyedia layanan cloud computing.
2.3 Layanan Cloud Computing
Layanan
cloud computing terbagi menjadi tiga macam berdasarkan kebutuhan pengguna,
berikut layanan yang tersedia:
2.3.1 Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure
as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT
berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen
tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat
diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS
ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Perusahaan
yang menyediakan IaaS adalah
Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
2.3.2 Platform as a Service (PaaS)
Platform as
a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah
terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat
menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan
tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini.
Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada
aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing
platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows
Azure.
2.3.3 Software as a Service (SaaS)
Software as
a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan
aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan
platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email
yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah
twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak
perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya
membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga
aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses
aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
2.4 Metoda dan Implementasi
Komputasi Awan
Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan
aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak
untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada
satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani
mereka sebagai gantinya. Server ini
yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,
sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan
(internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi.
Pengguna Internet Protokol (IP)
misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat
mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna
sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka.
Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka
menggunakan id sesi atau cookie yang
telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada
browser biasanya datang dari web server. Web Server menjalankan perangkat lunak dan menyajikan
pengguna dengan cara interfaceyang
digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik,
mengetik, upload dan lain-lain).
BAB III
pembahasan masalah
Pada bab ini, penulis membuat salah satu dampak dari adanya cloud computing adalah dapat membantu manusia untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks dengan menggunakan computer
3.1.
Dampak
Adanya Cloud Computing
Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang menggabungkan
virtualisasi dan grid computing. Jadi selain ada proses virtualisasi,juga
terdapat grid computing, dimana seluruh beban proses komputasi yang ada akan
didistribusikan ke berbagai server yang saling terhubung di dalam cloud,
sehingga prosesnya akan jauh lebih ringan. Dengan menggabungkan proses
virtualisasi dan grid computing, Anda akan mendapatkan efisiensi dan hasil
performa yang sangat optimal dalam proses komputasi. Dengan cloud computing,
seolah-olah Anda memiliki infrastruktur super besar yang mampu melakukan proses
komputasi dan penyimpanan data tanpa batas, padahal secara fisik, Anda tidak
memiliki atau membeli apa-apa, semuanya berada di dalam "cloud" yang
dapat Anda gunakan secara on-demand dan dapat diakses melalui jaringan private
maupun publik. Kesimpulannya, cloud computing lebih dari sekedar virtualisasi.
Cloud computing merupakan gabungan antara teknologi virtualisasi dan grid
computing. Tentunya implementasi cloud computing mampu memberikan hasil yang
jauh lebih efisien dan powerfull dalam hal proses komputasi dan pengelolaan
resource IT secara terdistribusi.
3.3 Implementasi
Komputasi Modern Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari dimana pengimplementasian
Cloud Computing salah satunya dengan menggunakan layanan listrik PLN. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit
listrik sendiri, bukan? Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN karena PLN sudah
menyediakan layanan listrik ini untuk pelanggan.
Kalau Anda pernah
melihat gardu induk PLN,
Anda
akan melihat bagaimana rumitnya instalasi listrik disana dengan banyak sekali transformator dan peralatan berat lainnya (Resource Pooling). Disinilah sumber daya listrik berpusat untuk kemudian didistribusikan
ke
pelanggan. Distribusi listrik ke pelanggan dari gardu induk ini menggunakan
kabel listrik
yang sudah distandarisasi. Kabel
antara
pembangkit
listrik dengan gardu induk biasa dikenal
dengan istilah SUTET (Saluran Udara Tegangan
Ektra Tinggi). Dari gardu induk, distribusi kemudian
dipecah ke gardu-gardu lain sampai akhirnya sampai di rumah pelanggan dengan kabel yang
lebih kecil. Kabel listrik
yang
ada ini menjamin koneksi listrik
yang cepat,
sehingga layanan
listrik bisa dinikmati terus menerus (Broad Network Access).
Setelah mendaftar, pelanggan
bisa memakai energi listrik
dan
membayar kepada PLN berdasarkan
jumlah penggunaan listrik kita tiap bulan. Jumlah yang dibayar dihitung dari meteran listrik dirumah pelanggan (Measured Service). Saat pelanggan butuh daya tambahan karena suatu
tujuan khusus (misalnya saat acara pernikahan keluarga), pelanggan
tinggal meminta kepada PLN untuk menambahkan daya, dan suatu saat nanti ketika ingin
menurunkan daya lagi,
pelanggan tinggal meminta juga kepada PLN.
Bisa dikatakan penambahan daya listrik
ini
bersifat elastis, untuk menambah daya
atau
menurukannya bisa dilakukan segera (Rapid Elasticity).
Akan sangat menarik
jika
kedepannya untuk melakukan penambahan/penurunan daya tersebut, pelanggan bisa melakukannya sendiri dari suatu alat yang disediakan oleh PLN., sehingga tidak dibutuhkan lagi interaksi dengan pegawai PLN (Self Service).
Ketika memakai
layanan listrik dari PLN, pelanggan tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik . Hal terpenting yang perlu diketahui adalah listrik
menyala
untuk kebutuhan
sehari-hari,
serta berapa
tagihan listrik
yang
perlu dibayar tiap bulannya. Pelanggan tidak perlu mengetahui secara
detail bagaimana PLN merawat infrastruktur listriknya, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana
proses perawatan alat-alat tersebut,
dsb. Intinya, pelanggan cukup tahu bahwa dapat menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulannya, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang ditulis pada bab-bab
sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa bahasan diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
Computing Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana
informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan
tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain
Saran
Selain kelebihan yang
telah diuraikan diatas, Pada kehidupan manusia jaman sekarang yang teknologinya makin berkembang,
sehingga pekerjaan manusia bisa lebih mudah dan cepat untuk diselesaikan. Sehingga
yang menjadi masalah ialah sejauh mana suatu masyarakat siap memasuki zaman
yang ditandai oleh supremasi teknologi sebagai daya pembangkit budaya baru
tanpa merapuhkan ketahanan budayanya sendiri.
Referensi :